Sepanjang sesi Asia di hari Selasa ini (3/3) emas bullish mencatat kenaikan sampai 0,46 persen menuju ke level harga 1.593. Pergerakan sentimen risiko global tampak belum terlalu signifikan untuk saat ini ketika adanya harapan langkah global untuk menghadapi virus Corona. Lonjakan kasus di beberapa negara dan pertemuan G7 akan membantu kenaikan lebih tinggi pada logam mulia.
Nanti malam para pembuat kebijakan di G7 akan bertemu untuk membicarakan mengenai ekonomi terkini terutama di tengah serangan virus Corona. Menteri Keuangan AS, Steve Mnuchin dan Ketua Fed, Powell akan memimpin pembicaraan penting tersebut.
Saat ini para pelaku pasar dan investor global sedang mengantisipasi peluang pemotongan suku bunga dan stimulus fiskal oleh pembuat kebijakan global. Sementara itu Presiden Trump memanfaatkan kondisi ini untuk mendorong Fed agar memangkas suku bunganya menjadi lebih rendah lagi. Beberapa komentar dari bank sentral seperti ECB dan Menteri Keuangan Jepang, Aso juga mendorong nada penghindaran risiko.
Emas bullish lebih tinggi ketika laporan kasus mengalami peningkatan pesat di Italia dan negara lain seperti Inggris dan AS. PM Boris mempersiapkan diri untuk menghadapi perlambatan ekonomi jika wabah virus tersebut akan terus memburuk. Namun pembuat kebijakan dari AS tampak menolak ancaman bahaya yang lebih luas.
Namun pembelian logam mulia tetap terjadi dan membuat emas bullish meskipun tolak ukur sentimen risiko memulihkan diri. Saat ini barometer risiko yaitu imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun sedang pulih menuju ke 1,14 persen. Aset berisiko lainnya juga mengalami pemulihan ringan seperti S&P 500 dan Nikkei Jepang. Para pedagang selanjutnya akan fokus ke pertemuan kebijakan moneter RBA saat pertengahan sesi Asia pukul 10:30 WIB.