Harga emas naik ketika diperdagangkan hari Rabu (21/10) saat sesi Asia berlangsung. Katalis utama yang mendorong harga logam mulia melonjak adalah kabar dari stimulus ekonomi AS. Pasalnya stimulus itu dikabarkan terus dekat dengan pengesahan.
Saat sesi Asia berlangsung harga emas berada di sekitar 1.918 atau mewakili kenaikan 0,59%. Sementara itu pada penutupan hari Selasa kemarin harga emas berada di sekitar 1.906. Pergerakan hari ini sepertinya sangat mengesankan dan emas berusaha mendekat ke level harga utama di 2.000.
Dilaporkan antara Republik dan Demokrat sudah bisa mengecilkan perbedaan pendapat mengenai jumlah dana stimulus yang akan disetujui. Kemudian Ketua DPR AS yaitu Pelosi mengatakan bahwa dana bisa semakin dekat disetujui. Harga emas naik merespon berita yang positif ini. walaupun Mitch McConnell menyatakan menentang UU stimulus bisa disahkan sebelum pemilihan Presiden AS.
Sementara itu ahli analisa dari ANZ mengatakan stimulus AS ekstra besar ini akan mendorong harga emas menjadi lebih tinggi lagi. ANZ bahkan memprediksi bahwa harga emas bisa melompat sampai menuju ke level harga 2.200 pada akhir 2020 ini. Kemudian pada awal 2021 mendatang bisa mencapai 2.300.
Ahli strategi dari ANZ yaitu Daniel Hynes dan Soni Kumari mengatakan prospek harga emas tetap positif. Ketika ada kekhawatiran pada masa depan ekonomi akibat pandemi. Kemudian didukung juga oleh langkah bank sentral global yang akomodatif dan terus meningkatkan injeksi dana secara langsung dalam upaya membantu pasar.
Kebijakan yang terus longgar akan membuat Dolar AS kehilangan nilainya. Ekspektasi adanya inflasi yang sangat tinggi di masa depan menjadi penyebab perpindahan dana investasi menuju ke logam mulia emas. Sehingga harga emas naik menjadi lebih tinggi jika kondisi tidak kunjung membaik.