Pada sesi sebelumnya di hari ini, Harga emas terseret oleh dolar yang notabene lebih kuat dengan imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh pelaku pasar yang mengalihkan perhatian mereka menuju ke pertemuan kebijakan oleh Federal Reserve pada minggu depan untuk informasi lebih lanjut tentang jadwal kenaikan suku bunga yang telah direncanakan.
Penguatan Yield Obligasi
Komoditas ini turun dikarenakan oleh salah satunya penguatan yield surat utang atau obligasi US Treasury yang mengangkat dolar AS. Sehingga, hal yang terjadi adalah membuat harga komoditas ini terpeleset turun, Baik Spot maupun Futures Gold ikut tergelincir begitu pula grafik XAU/USD ke harga $1.813,08 per ounce ya.
Yield Surat utang atau Obligasi US jangka 2 tahunan pun naik hingga sbeesar 1% untuk pertama kalinya sejak bulan Februari tahun 2020, Sementara yield obligasi jangka 10 tahunan mampu menyentuh 1.856% malam ini. Dolar AS ikut menanjak hingga akhirnya membuat harga emas tergelincir dibarengi oleh kenaikan yield tersebut.
Diberitakan ternyata harga spot gold menurun sebesar 0,3 persen menjadi ke harga $1,813,34 per ounce nya. Untuk Future Gold AS juga turun sebesar 0,2 persen menjadi harga $1,813,50.
Tanggapan Ahli Strategi Pasar
Ahli Strategi pasar senior pun ikut mengungkapkan bahwa jika Fed menaikkan suku mulai minggu depan, emas bisa melihat aksi jual yang lumayan banyak di bawah $1.800. Tetapi ungkapnya melanjutkan, hal tersebut akan menjadi level palinig rendah sementara dikarenakan pasar akan tahu bahwa Fed berada di dalam posisi yang buruk sekali apabila menaikkan suku bunga sebelum bulan Maret yang akan datang.
Setelah mengalami kenaikan yang pertama suku bunga, emas pun dapat diperdagangkan dalam kisaran harga $1.780 – $1.830, Haberkorn menambahkan. Benchmark dari imbal hasil Treasury AS 10-tahun akhirnya menyentuh puncak dalam dua tahun, sementara itu dolar mencapai harga tertinggi dalam enam hari di awal sesi.
Untuk sementara ini, yang pasti emas akan digunakan dan dianggap sebagai pelindung nilai inflasi yang dikhawatirkan akan naik dan sangat sensitif terhadap peristiwa naiknya suku bunga Amerika Serikat ini.
Perhatian pasar dunia akan tetap tertuju pada pertemuan Fed tanggal 25-26 Januari setelah nantinya para pejabat menandakan bahwa mereka akan mulai menaikkan suku bunga pada bulan maret untuk mengekang inflasi yang berniat naik sangat tinggi. Ini semua diharapkan agar harga emas spot maupun futures kembali dan selalu tetap terjaga.