Pergerakan emas hari ini terus menjadi perhatian para pelaku pasar dan investor global. Pasalnya selama pekan ini, logam mulia mengalami kenaikan menuju ke puncak paling tinggi sepanjang masa. Hal ini sangat mengejutkan dan banyak juga yang memprediksi bahwa emas akan melonjak sampai di atas 2.000. Kenaikan masih dilanjutkan saat sesi awal Asia hari Selasa ini (28/7).
Tadi pagi berdasarkan data dari Refinitiv, posisi logam mulia berada di sekitar 1.980 atau mewakili kenaikan 2% dibandingkan penutupan hari Senin. Kenaikan emas hari ini sangat mendorong optimisme para investor bahwa logam mulia akan naik lebih tinggi. Sementara itu puncak paling tinggi 2011 lalu masih berada di 1.920 dan pencapaian hari ini menjadi puncak paling tinggi sepanjang sejarah.
Kenaikan harga emas hari ini sangat didukung oleh posisi Dolar AS yang melemah sangat signifikan. Posisi indeks Dolar AS turun menuju ke titik yang paling rendah sejak 2 tahun lalu atau pada tahun 2018 di sekitar 98,493. Memang banyak yang menilai kenaikan harga emas dipengaruhi oleh kondisi aset AS yang sedang jatuh seperti Dolar AS dan juga yield Treasury AS.
Namun saat ini emas justru mengalami pelemahan saat sesi Eropa berlangsung karena Dolar AS pulih dari level paling rendahnya. Harga emas turun sampai 0,48% menuju ke level harga 1.933 sementara itu lawan utama emas yaitu Dolar AS mampu bangkit sampai 0,23% menuju ke level 93,885.
Salah satu faktor yang mendukung Dolar AS hari ini pulih adalah adanya harapan stimulus fiskal tambahan dari pemerintah AS. Namun sayangnya pemulihan Dolar AS saat ini masih akan dibatasi oleh pertemuan The Fed yang diprediksi dovish. Sehingga harga emas mungkin akan menunggu momentum yang jelas sebelum bergerak lagi.