Harga emas turun kembali menjauh dari puncak yang dicatatkan pada hari sebelumnya. Saat ini emas sedang berada di sekitar level harga 1.698 saat sesi Asia berlangsung di hari Selasa ini (5/5). Tampaknya logam mulia akan kembali menguji level di atas 1.700 setelah menguji level utama tersebut. Penurunan beberapa waktu terakhir mungkin terjadi karena adanya pemulihan risiko di Asia.
Memang pada perdagangan tadi malam, harga emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Bahkan dalam dua sesi tadi malam, emas melonjak karena nada penghindaran risiko yang cukup mendominasi. Pemerintahan AS di bawah Trump terus meningkatkan tuduhan kepada China mengenai pandemi virus Corona.
Tidak tinggal diam, China memberikan tanggapan sesuai yang disampaikan oleh Global Times. China mengatakan bahwa tuduhan itu adalah usaha untuk menarik perhatian para pemilih AS. WHO juga memberikan konfirmasi bahwa bukti-bukti tuduhan AS kepada China belum dikirimkan kepada WHO. Terutama tuduhan yang mengatakan bahwa virus Corona berasal dari Institut Virologi Wuhan China.
Tapi sebenarnya harga emas turun tidak akan bertahan lebih lama mengingat banyak pihak yang menekankan bahwa China harus bertanggung jawab atas pandemi ini. Dilansir dari Reuters, bahwa intelijen China melaporkan permusuhan kepada China terus meningkat pasca pandemi virus Corona. Dampaknya juga menyebabkan hubungan AS dan China kembali memanas.
Saat ini setelah harga emas turun, para pembeli mulai kembali masuk ke pasar. Logam mulia bertahan naik turun di sekitar level harga 1.700 beberapa waktu terakhir. Ahli analisa dari TD Securities mengatakan disinflasi akan mendorong suku bunga riil lebih meningkat. Sehingga menyebabkan peminat logam mulia mengalami penurunan dalam jangka pendek yang berdampak ke penurunan harga emas.