Pasangan mata uang AUDJPY hari ini tampak sangat rentan mengalami pergerakan. Pasalnya beberapa saat yang lalu Dolar Australia turun setelah rilis data mengenai PDB Aussie Q2 2020 ini. Padahal beberapa saat sebelum rilis data tersebut, mata uang Dolar Australia tampak berusaha untuk mengambil manfaat dari risk on yang mendominasi pasar Asia hari Rabu ini (2/9).
Data mengenai PDB Aussie dilaporkan mengalami penurunan sampai ke -7,0% pada Q2 2020. Data itu mencatatkan penurunan yang paling besar dalam laporan PDB Australia yang disebabkan oleh perlambatan ekonomi akibat pandemi virus Corona. Sehingga dengan ini maka tingkat pertumbuhan ekonomi mengalami tekanan dan menolak hasil pada kuartal ke kuartal di Q1 2020 kemarin. dampaknya Dolar Australia turun ketika berhadapan melawan Yen Jepang.
Kemudian di sisi lain, pergerakan AUDJPY hari ini juga disebabkan oleh pernyataan dari BoJ yang senada dengan apa yang disampaikan Gubernur RBNZ yaitu Adrian Orr. Mereka berdua akan siap untuk menggunakan semua alat kebijakan yang tidak konvensional jika memang sangat dibutuhkan.
BoJ mengatakan ekonomi Jepang saat ini berada pada kondisi yang sangat buruk. Namun ada tanda peningkatan yang mulai terjadi. BoJ siap mengambil kebijakan tanpa ragu untuk bisa membantu ekonomi Jepang di tengah masalah pandemi ini.
Memang saat sesi awal Asia, sentimen risiko berubah positif dan sempat mendukung AUDJPY untuk naik. Risk on muncul setelah adanya berita vaksin dari AstraZeneca yang akan melakukan uji coba tahap terakhir pada kandidat vaksin milik mereka.
Setelah Dolar Australia turun pasca data PDB Aussie, pergerakan AUDJPY selanjutnya akan menunggu arah risiko selanjutnya. Karena di sesi Asia sangat sepi rilis data ekonomi yang relevan. Hubungan AS-China dan pemilihan PM Jepang mungkin akan menggerakkan pasangan.