Saat sesi Asia berlangsung di hari Kamis ini (9/4) permintaan mata uang Dolar Australia turun dan membawa AUDUSD terjun menuju ke level harga 0,6220. Penurunan yang mencapai 0,20% tertolak dari 0,6250 terjadi setelah Financial Stability Report (FSR) melihat risiko dari virus Corona. FSR melihat bahwa sistem keuangan Aussie saat ini tampak lemah. Padahal sebelum pandemi virus Corona menyerang, sistem keuangan Aussie dilihat sangat kuat.
Dalam laporan tahunan itu, FSR mengatakan bahwa ketidakpastian terus mengalami peningkatan akibat wabah virus Corona. Dampaknya adalah volatilitas mengalami kenaikan dari yang biasanya terjadi di pasar keuangan global.
Namun sebelumnya sentimen risiko global sempat mengalami pemulihan karena komentar positif yang disampaikan oleh Presiden Trump. Dia mengatakan untuk melakukan pemulihan kembali aktivitas ekonomi yang selama ini terhenti. Selain itu juga mengatakan terkait pembaruan pada uji kesehatan terhadap orang terkait virus Corona. Sayangnya komentar itu tidak mampu bertahan lama dan tetap membuat permintaan Dolar Australia turun.
Sementara itu tolak ukur sentimen risiko yaitu imbal hasil obligasi Treasury pemerintah AS saat ini mampu naik walaupun kembali turun tipis dan bertahan di 0,75%. Nada risiko yang masih berat terlihat dengan adanya penurunan pada saham Nikkei Jepang yang kehilangan 0.50% saat sesi Asia. Arah berbeda tampak pada saham ASX 200 yang justru melonjak sampai 1,80% setelah adanya harapan stimulus ekonomi yang lebih besar.
Momentum Dolar Australia turun saat ini akan terus ditantang oleh pembaruan berita terkait wabah virus Corona. Berita itu akan terus menjadi katalis utama penggerak sentimen risiko global. Sementara itu beberapa data ekonomi dari AS seperti klaim pengangguran awal dalam sepekan akan menjadi penggerak Dolar AS dan akan menentukan arah AUDUSD selanjutnya.