Mata uang Dolar AS yang dibaca lewat Indeks Dolar DXY, tampak kesulitan untuk bisa mencatatkan kenaikan yang lebih tinggi. Sementara itu kenaikan tipis dibuat pada hari Rabu kemarin dan saat ini bersama nada risk off tampak berusaha untuk diperpanjang lagi. Salah satu sinyal yang bisa mendukung Dolar AS naik adalah nada merah yang terlihat pada pasar ekuitas sejak penutupan sesi AS semalam.
Saat ini Dolar AS bergerak tidak mengalami perubahan yang jelas di sekitar 90,65. Sehingga aksi ini tampak gagal untuk memberikan tindak lanjut yang jelas atas kenaikan yang dibuat hari Rabu dengan bertambah 0,53%. Bahkan kenaikan hari Rabu itu telah membuat indeks Dolar AS menuju ke titik resistance yang bertepatan pada neckline pola head and shoulders bullish.
Mengenai katalis pendukung Dolar AS naik, sejak penutupan pasar hari Rabu, saham AS mengalami kejatuhan yang cukup besar sekali. Masing-masing saham peringkat atas mengalami penurunan besar sampai lebih dari 2%. Secara otomatis aksi ini seharusnya mendorong pembelian di sekitar aset safe haven termasuk Dolar AS.
Semalam bank sentral AS juga memutuskan untuk tidak melakukan perubahan kebijakan moneter. The Fed juga masih tetap mempertahankan bias pelonggaran yang disampaikan sebelumnya. Sehingga bisa memangkas kekhawatiran adanya pengurangan langkah stimulus yang sudah berjalan.
Selain saham AS yang memerah, beberapa saham Asia hari ini juga tampak dalam nada penurunan seperti Nikkei 225, ASX 200 dan bersama Hang Seng. Ini bisa membantu Dolar AS naik walaupun masih sangat kesulitan untuk terjadi di sesi Asia hari ini. Untuk arah berikutnya pasar akan memantau apakah DXY mampu melewati 90,92 tepat pada neckline. Jika berhasil maka nada bullish akan berkelanjutan lagi.