Momentum pembalikan yang terjadi pada pasangan mata uang USDJPY tampak terus diperpanjang pada hari Jumat ini (15/11) saat sesi Asia berlangsung. Saat ini Dolar AS mampu menguat menuju ke level harga 108,50 setelah hidupnya kembali selera risiko pasar. Pembalikan terjadi setelah adanya kabar dari kesepakatan dagang AS dan China yang optimis.
Saat ini harapan pasar untuk terwujudnya kesepakatan dagang antara AS dan China kembali meningkat. Kemarin China mengambil sebuah keputusan niat baik dengan mencabut aturan pembatasan impor unggas yang berasal dari AS. Hal itu tentunya akan membuat hubungan negara kembali hangat setelah sempat dikhawatirkan memanas. Terlebih lagi baru-baru ini dikabarkan kedua negara akan melakukan perundingan kembali.
Lonjakan sentimen risiko terjadi setelah penasihat ekonom dari Gedung Putih yaitu Kudlow mengenai China. Dia mengatakan bahwa saat ini telah cukup dekat dengan kesepakatan dagang dengan China. Pasca komentar tersebut, pasar kembali menaruh optimisme kesepakatan kedua negara akan terwujud. Bahkan imbal hasil obligasi Treasury AS dan S&P 500 mengalami lonjakan menanggapi komentar positif tersebut.
Sebelumnya pada hari Kamis kemarin (14/11) Dolar AS sempat melemah ditekan Yen Jepang menuju ke level harga 108,25. Pelemahan USD sejalan dengan penurunan yang terjadi pada yield AS dan saham yang diakibatkan oleh selera risiko yang mati karena kekhawatiran perdagangan AS-China.
Dolar AS akan terus mengawasi kabar terbaru mengenai perdagangan AS dan China sebagai katalis utama penggerak sentimen risiko. Kedua negara akan melakukan pembicaraan lewat telepon dalam pembicaraan mengenai perdagangan. Selain itu, USDJPY mungkin juga akan fokus ke rilis data dari AS mengenai penjualan eceran yang akan dirilis saat sesi Amerika berlangsung nanti malam.