Hari Jumat (12/4) mendekati penutupan pekan perdagangan mata uang Dolar Australia mengalami pergerakan menuju ke 0.7130 terhadap Dolar AS. Kondisi ini terjadi pasca rilis mengenai tinjauan terhadap tingkat stabilitas keuangan di bank sentral Australia. Dalam rilis tersebut, RBA sebagai bank sentral mengungkapkan bahwa pada sektor pasar perumahan yang memiliki dampak ekonomi dalam negeri saat ini dapat menjadi tolak ukur bahwa pertumbuhan global sedang dalam kondisi yang lemah.
Perdagangan mata uang Dolar Australia sebelumnya memang mendapat banyak sekali dukungan seperti kabar positif dari pembicaraan AS dengan China dan juga pelemahan Dolar AS yang lebih lanjut. Tapi beberapa waktu terakhir USD mengalami peningkatan karena data lokal dan disokong oleh laporan dari Aussie dan juga China yang melambat membuat pasangan AUDJPY kembali menurun ke kawasan terendah bulan Desember lalu. Saat ini para pelaku pasar dan investor akan lebih fokus ke laporan data mengenai neraca perdagangan dari China untuk menentukan arah lebih pergerakan ke depan.
Tinjauan terhadap kondisi keuangan bank sentral Australia mengungkapkan bahwa proyeksi pertumbuhan mungkin saja akan ada revisi untuk penurunan, bahkan bisa anjlok lebih dalam lagi. Selain itu RBA juga menyampaikan bahwa ada kerentanan dalam proses perdagangan dengan mitranya. Hal ini membuat Dolar Australia sedikit melemah dan diperburuk laporan ekonomi China yang kurang optimis.
Sebelumnya AUDUSD mengalami penguatan cukup moderat karena pembaruan kabar yang positif dari perdagangan AS dengan China. Tapi pelemahan Aussie sudah dimulai sejak Kamis kemarin dan didukung data AS yang optimis, membuat AUDUSD sedikit tersungkur. Setela laporan tinjauan keuangan RBA, pasar bisa mulai dokus ke data China yang rencananya akan dirilis pada pukul 10:00 WIB nanti.