Dollar Amerika Serikat terus menurun pada Jumat 13/08 petang, tapi masih tetap dekati level paling tinggi dalam 4 bulan di tengah-tengah peningkatan level inflasi dan rekondisi pasar tenaga kerja dapat memberikan indikasi Federasi Reserve akan kurangi stimulan moneter yang besar dalam kurun waktu dekat.
Pada pukul 14.39 WIB, index dollar AS 0,07% ke 92,977, atau pas di bawah level paling tinggi dalam 4 bulan Rabu di posisi 93,195, dan memperlihatkan peningkatan mingguan sebesar 0,2%.
USD/JPY mengalami penurunan tipis 0,08% di 110,29, EUR/USD kuat tipis 0,08% ke 1,1737, GBP/USD meningkat tipis 0,03% ke 1,3807 dan AUD/USD meningkat tipis 0,08% di 0,7340 jam 14.43 WIB.
Launching data hari Kamis menambahkan harapan yang berkembang untuk informasi pengurangan asset dari Federasi Reserve di akhir 2021.
Index harga produsen tumbuh 1% bulan ke bulan pada bulan Juli, naik 7,8% satu tahun, kenaikan tahunan paling besar lebih satu dasawarsa.
Data harga customer hari Rabu peluang memberikan indikasi inflasi kemungkinan capai pucuknya, tapi data harga grosir ini memperlihatkan penekanan inflasi masih tetap ada.
Disamping itu, data Kamis memperlihatkan 375.000 claim pengangguran awalnya disodorkan sejauh minggu yang lebih rendah dari 387.000 claim yang disodorkan sepanjang minggu awalnya, dan memperlihatkan pasar tenaga kerja setahap lebih baik.
Beberapa petinggi Fed dalam sekian hari paling akhir memberikan dukungan pengurangan pembelian obligasi dalam beberapa waktu kedepan, dan ketua Fed Jerome Powell masih tetap stabil minta semakin banyak waktu bersamaan bertambahnya penekanan.
Fed peluang usaha untuk selalu berpendapat jika harapan inflasi berposisi dengan baik, kata riset di ING dalam catatan.
Peluang The Fed akan lakukan dialog khalayak yang makin bertambah mengenai pengurangan, dan ada peluang informasi di tatap muka 22 September.