Pergerakan mata uang Euro bullish sangat tinggi ketika berhadapan melawan Dolar AS. Saat menjelang pembukaan pasar Eropa di hari Kamis ini (3/12) pasangan EURUSD terus bergerak mengesankan di dekat nilai tukar 1,2124. Itu menjadi puncak paling tinggi yang tercatatkan pada April 2018 lalu. Sebelumnya pada pekan ini pasangan sudah mampu melewati nilai tukar 1,20 dengan baik dan berpeluang naik lebih tinggi.
Mata uang Euro bullish berusaha memanfaatkan nada pelemahan di sekitar mata uang Dolar AS beberapa waktu terakhir. Sejak kemarin memang indeks Dolar AS dalam nada penjualan karena sifatnya sebagai safe haven. Pelemahan Dolar AS membantu EURUSD terbang ke puncak tertinggi dalam 32 bulan terakhir.
Sementara itu Kathy Lien yang berasal dari BK Asset Management mengatakan bahwa EURUSD menerima dorongan ketika adanya sentimen yang bearish pada Dolar AS. adanya perlambatan penambahan kasus virus Corona di kawasan Eropa, data Eropa yang membaik dan kenaikan pasar saham, membantu aset berisiko seperti Euro bullish.
Lien menambahkan Jerman mengatakan penurunan yang mengejutkan pada pengangguran membantu nada optimisme ekonomi Eropa. Kemarin IMP manufaktur untuk kawasan tersebut juga direvisi menjadi lebih tinggi. Data itu mengimbangi kondisi inflasi yang masih berada di level lebih rendah.
Katalis penyebab Dolar AS melemah diprediksi juga datang ketika defisit AS mengenai neraca transaksi berjalan dan fiskal naik tinggi. Meski begitu, penguatan Euro saat ini masih harus menerima spekulasi bahwa bank sentral Eropa akan memberikan stimulus yang lebih banyak pada pertemuan 10 Desember mendatang.
Namun jika pada pertemuan itu tidak sesuai harapan, maka Euro bisa menerima dengan positif. Selanjutnya pasangan EURUSD akan fokus ke rilis data ekonomi Eropa mengenai IMP final, penjualan eceran dan disusul klaim pengangguran dari AS.