Mata uang Euro hari ini mampu bergerak positif walaupun cukup ringan saat pertengahan sesi Asia hari Rabu (25/3). Euro mampu naik terhadap Dolar AS dan membawa EURUSD untuk menuju ke atas level harga 1,18.
Kemungkinan pasangan akan mampu menantang kembali level paling tinggi hari Selasa kemarin. Tapi para pedagang akan menunggu rilis data dari Eropa dan Jerman mengenai IFO. Jika data itu di atas harapan, maka pasangan bisa naik lebih tinggi lagi.
Euro hari ini menguat mendapatkan dukungan dengan pelemahan di sekitar Dolar AS sejak kemarin. Indeks DXY sebagai tolak ukur kekuatan greenback terus mengalami kemunduran setelah menyentuh puncak dalam tahunan. Melemahnya permintaan disebabkan oleh adanya harapan stimulus super besar dari pemerintah AS. Selain itu langkah pembelian obligasi pemerintah oleh Fed turut menyebabkan nada pesimisme menguat.
Para pembuat kebijakan AS terus berjuang untuk meloloskan RUU virus Corona agar ekonomi AS mampu disokong dari ancaman perlambatan. Kongres semalam memberikan indikasi bahwa RUU itu hampir lolos. Namun sayangnya dua partai utama yaitu Demokrat dan Republik masih belum ada kejelasan kapan harus melakukan voting terhadap RUU tersebut.
Di dalam RUU virus Corona, pemerintah AS mengajukan bantuan stimulus ekonomi mencapai $2 Triliun. Memang langkah yang maju perlu segera diambil agar aset berisiko AS tidak kembali anjlok tajam. Hari Rabu ini S&P 500 telah kehilangan kenaikan sampai 1,4 persen.
Euro hari ini mampu memanfaatkan masa-masa sulit Dolar AS. Tapi sayangnya kenaikan Euro sangat bergantung pada data IFO Jerman dan Eropa hari ini. Jika data itu jatuh di bawah harapan dan data sebelumnya, maka EURUSD bisa turun kembali. Selain itu data dari AS mengenai pesanan barang tahan lama juga akan menjadi fokus utama selain kabar virus Corona.