Mata uang Euro bearish kembali sepanjang sesi Asia membawa EURUSD turun sampai menuju ke nilai tukar 1,2140. Padahal sebelumnya Euro mampu sangat mendominasi pergerakan dan mengirimkan pasangan terbang ke puncak paling tinggi dalam 11 pekan. Namun pada akhirnya pembaruan kurva imbal hasil obligasi telah membantu indeks Dolar AS mencetak kenaikan. Pasar sebenarnya juga sedang hati-hati menantikan data inflasi konsumen AS.
Beban Bagi Euro
Beban yang membawa Euro bearish saat ini juga hadir dari pembaruan arah risiko. Karena laporan dari CDC AS mengatakan bahwa vaksin J&J menyebabkan masalah pembekuan darah sebanyak 23 kasus. Permasalahan geopolitik antara Israel dan Palestina yang memanas dan telah merenggut sampai 30 korban jiwa dalam serangan yang terbaru.
Signal forex hari ini yang mendukung Dolar AS hadir saat para pembuat kebijakan dari The Fed tetap memperpanjang kebijakan uang mudah. Ini mungkin bisa meredupkan kekhawatiran pasar terhadap risiko kenaikan inflasi yang bisa sangat tinggi sekali. Tidak heran jika para pelaku pasar dan investor akan memperhatikan laporan data inflasi konsumen AS yang akan disampaikan nanti malam.
Bersama Euro bearish, aset berisiko seperti indeks S&P 500 juga telah kehilangan kenaikannya sampai 0,10%. Sebagian besar aset berisiko global juga turun karena gelombang risk off yang belum berubah arah sampai saat ini.
Analisa hari ini pasar akan memperhatikan laporan data HICP dari Jerman nanti siang. Sebelumnya data ZEW Eropa juga tampak positif dan menjaga prospek ekonomi dari ECB yang tetap positif. Berikutnya pasar akan menantikan bagaimana dinamika sentimen risiko pasar global sepanjang sesi Asia dan Eropa sambil menantikan data ekonomi. Pembaruan berita geopolitik dan beberapa masalah global lainnya juga akan terus jadi perhatian pasar.