Pasangan mata uang EURUSD telah mengalami penurunan dan hari ini memperpanjang kinerja negatifnya yang tercatat dalam lima hari terakhir. Euro melemah dan seperti memberikan konfirmasi mengenai arah tren penurunan yang paling panjang sejak bulan November lalu. Pada hari Jumat kemarin, EURUSD telah menutup hari dengan penurunan di level harga 1,0944 dan membentuk candlestick bear pada grafik harian.
Pelemahan yang terjadi pada mata uang Euro dilatarbelakangi oleh penguatan Dolar AS secara luas pada hari Jumat pekan lalu. Pasalnya AS merilis data mengenai ketenagakerjaan pada bulan Januari dengan hasil di atas harapan awal. Selain itu adanya nada penghindaran risiko para pelaku pasar dan investor juga menyebabkan Euro melemah dan mendorong USD lebih tinggi. Ketakutan terhadap virus Corona masih menjadi penggerak sentimen risiko paling utama.
Sementara itu baru-baru ini indeks S&P 500 telah mengalami kenaikan saat sesi Asia dan memangkas penurunan yang terjadi. Pemulihan risiko ini membawa Dolar Australia untuk bangkit dari level paling rendahnya pada hari Senin ini (10/2). Sementara pasangan EURUSD walaupun masih dikuasai oleh bearish, namun saat sesi Asia mampu mengalami kenaikan menuju ke level harga 1,0952.
Namun para pelaku pasar dan investor perlu mencermati, bahwa kenaikan EURUSD lebih tinggi mungkin masing cukup berat. Pasalnya kekhawatiran wabah virus Corona akan terus menyebabkan Euro melemah dan greenback mendapatkan keuntungan. Walaupun tadi pagi data dari China mengenia inflasi dilaporkan mengalami kenaikan cukup baik pada laporan bulan Januari.
Tapi bagaimanapun juga dampak virus Corona akan menyebabkan pelemahan data ekonomi China pada laporan bulan Februari dan seterusnya. Meski dalam jangka panjang ekonomi China masih dalam pertumbuhan yang baik. Selanjutnya EURUSD akan lebih fokus ke data Kepercayaan Konsumen Sentix kawasan Euro dan data AS nanti malam.