Nada penjualan pada mata uang Euro sepertinya bertahan lebih lama lagi melawan Dolar AS. Euro melemah di hari Jumat (15/1) dan membawa pasangan EURUSD mengalami penurunan menuju ke sekitar nilai tukar 1,2120. Dominasi Dolar AS yang kuat sepertinya telah berhasil melumpuhkan segala upaya dari para pembeli Euro.
Di akhir minggu menjelang penutupan pasar dalam sepekan, Euro melemah kehilangan kekuatannya selama tiga sesi tanda jeda. Dolar AS mendominasi walaupun hari Kamis kemarin sempat mengalami penurunan yang besar.
Kondisi pasangan EURUSD semakin diperburuk dengan adanya komentar terbaru yang disampaikan oleh ECB. Para pejabat ECB memberikan komentar mengenai bagaimana aksi apresiasi mata uang Euro terhadap mata uang lain pada tingkat inflasi. Apa yang disampaikan itu kemudian semakin diyakinkan ketika ECB merilis publikasi notulen pertemuan pada Kamis kemarin. sehingga membawa Euro melemah lebih besar lagi.
Dari segi politik di kawasan Eropa memberikan dampak tipis bagi mata uang Euro ke depannya. Pasalnya banyak di antara para menteri di pemerintahan Italia yang memutuskan mengundurkan diri. Mereka menyatakan tidak setuju atas kebijakan yang diberlakukan oleh PM Conte. Namun meskipun politik tampak panas, kemungkinan tidak akan memancing pemilihan umum dalam waktu dekat.
Di lain sisi, mata uang Dolar AS mendapatkan banyak dorongan penguatan di hari Jumat ini. Padahal hari Kamis kemarin sempat mengalami pelemahan yang cukup signifikan akibat pidato yang disampaikan oleh Ketua The Fed yaitu Jerome Powell.
Untuk arah pergerakan EURUSD selanjutnya, para pelaku pasar dan investor akan mencoba mencari petunjuk dari rilis data ekonomi utama Amerika Serikat. Akan ada rilis data mengenai neraca perdagangan November, penjualan eceran, produksi sektor industri dan rangkaian data lain.