Mata uang Euro berhasil bullish mengikuti pergerakan beberapa mata uang utama global ketika melawan Dolar AS. Sebenarnya Euro naik hari Rabu ini (13/1) merupakan aksi perpanjangan dari kenaikan hari Selasa kemarin. Salah satu pendukung kenaikan EURUSD adalah posisi imbal hasil obligasi Treasury AS dalam 10 tahun yang turun. Hal ini berkorelasi terhadap Dolar AS dan membawa Indeks DXY turun kembali di bawah 90.00.
Menjelang pembukaan pasar Eropa , Euro naik membawa pasangan menuju ke nilai tukar 1,2210 atau naik sebesar 0,10% dalam harian. Sementara itu hari Selasa kemarin pasangan berhasil membuat sebuah sinyal dengan penutupan dalam bentuk candlestick bullish inside. Sehingga hal itu dikonfirmasi dengan Euro naik hari Rabu ini.
Mengenai nasib Dolar AS, saat ini imbal hasil obligasi Treasury AS dalam tenor 10 tahun berada di 1,12% dari sebelumnya di 1,18%. Bahkan saat ini kembali turun lebih dalam sampai ke 1,10% dan membawa mata uang Dolar AS dalam penjualan. Ada beberapa katalis yang membawa Dolar AS terjun bersama dengan yield Treasury AS.
Pertama adalah para pelaku pasar dan investor menaruh harapan angka inflasi yang tinggi sampai ke titik puncak dalam bulanan. Kemudian katalis kedua adalah pasar berharap sangat kuat pada Demokrat sebagai pemenang pemilu, agar mengeluarkan dana bantuan yang lebih besar lagi. Perpolitikan di AS tampaknya juga memberi pengaruh ketika Kongres AS akan voting pemakzulan Trump.
Untuk arah pergerakan EURUSD selanjutnya, pasar akan menunggu rilis data inflasi konsumen AS nanti malam. Sementara itu penantang Euro naik saat ini akan datang dari pidato yang akan disampaikan ECB Lagarde bersama dengan data produksi sektor industri kawasan Eropa. Semua data itu akan memberikan peluang dalam jangka pendek.