Mata uang Poundsterling Inggris melemah kembali di sesi Asia melawan Yen Jepang. Pelemahan itu mengirimkan pasangan GBPJPY menjadi lebih rendah lagi menuju ke nilai tukar 139,30 atau turun 0,06%. Sehingga secara otomatis beberapa bias bullish yang dibangun pada hari Selasa kemarin harus dihapuskan.
Ada beberapa masalah yang memaksa Poundsterling Inggris melemah di hari Rabu ini (16/12). Masalah itu terutama diakibatkan sikap hati-hati dari para pelaku pasar ad investor global. Mereka tampak memilih menahan diri dari perdagangan menjelang keputusan dana stimulus ekonomi AS. Kemudian laporan perkembangan masalah Brexit pada akhirnya juga membawa GBPJPY lebih rendah.
Sebelumnya dilaporkan bahwa pemimpin mayoritas Senat AS yaitu Mitch McConnell telah bergabung dengan wakil Partai Demokrat dan Republik. Mereka semua membicarakan masalah paket dana bantuan virus Corona yang terhenti sangat lama sekali. Berdasarkan laporan terbaru, sudah ada banyak kemajuan dan peluang pengesahaan RUU itu sudah terbuka sangat lebar.
Kemudian masalah Brexit juga sempat membebani permintaan pembelian pada mata uang Poundsterling Inggris. Walaupun sejak kemarin sudah ada optimisme yang bertahan dimana pembicaraan akan dilanjutkan. Namun PM Irlandia berharap akan ada kepastian pada akhir pekan ini.
Poundsterling Inggris melemah terhadap Yen Jepang saat ini mungkin tidak akan berlangsung lama. Karena Yen Jepang sedang terbebani oleh data ekonominya yang mengecewakan. Sebelumnya Jepang merlis data perdagangan dimana impor turun -11,1% dari prediksi awal di -10,5% dalam tahun ke tahun.
Kemudian ekspor juga turun tajam dari harapan +0,5% menuju ke -4,2%. Dengan itu semua, total perdagangan barang Jepang anjlok ke 366,8 Miliar Yen dari harapan di 529,8 Miliar Yen. Pergerakan GBPJPY selanjutnya akan tetap fokus ke masalah pembicaraan dana stimulus ekonomi AS dan juga pembicaraan Brexit. Dinamika arah sentimen risiko juga akan diperhatikan untuk beberapa waktu kedepan.