Pasangan mata uang GBPUSD hari ini diperdagangkan pada level harga 1.2900 saat mendekati pembukaan sesi dagang kawasan Eropa di hari Senin (10/2). Poundsterling tampak sangat berat untuk mempertahankan momentum kenaikan karena penguatan Dolar AS. Adanya harapan baru mengenai Brexit telah menyebabkan Poundsterling mengalami pelemahan.
Saat ini para pelaku pasar dan investor dikhawatirkan dengan pembicaraan kesepakatan Brexit antara Uni Eropa dengan Inggris. Kedua pihak cukup keras untuk membicarakan terkait masalah perikanan. Risiko yang paling buruk adalah Uni Eropa dan Inggris tidak mau memberikan persetujuan terkait masalah tersebut pada saat pertemuan resmi pada bulan Maret mendatang.
Beban GBPUSD hari ini semakin berat setelah adanya berita dari UK Telegraph yang menyampaikan bahwa mandat pembicaraan Uni Eropa yang diteruskan kepada duta besar Uni Eropa pada akhir pekan, mengindikasikan pembicaraan kesepakatan Brexit akan terjadi pada awal bulan April. Sementara itu dinamika politik dalam negeri Inggris juga mengancam stabilitas Pound. Karena pada hari Kamis akan ada perombakan kabinet Tory.
Sementara itu beban lain bagi Poundsterling adalah penguatan pada Dolar AS secara luas beberapa waktu terakhir. Pada hari Jumat pekan lalu, AS merilis data mengenai ketenagakerjaan dengan hasil yang sangat optimis. Selain itu adanya nada pengindaran risiko juga turut membebani Poundsterling dan Dolar AS mampu mengambil keuntungan atas kondisi yang terjadi.
Para pelaku pasar dan investor masih tampak menaruh kekhawatiran tinggi terhadap wabah virus Corona. Sehingga menyebabkan nada sentimen risiko terus mengalami pelemahan. Sementara itu GBPUSD hari ini mungkin akan lebih fokus ke berita dari China sebagai penggerak sentimen dan juga berita dari Inggris sebagai penggerak mata uang Poundsterling Inggris untuk hari ini. Beberapa data ekonomi dari AS juga bisa menjadi perhatian.