Pergerakan GBPUSD bullish terus berupaya untuk mencapai puncak tertinggi di 1,3350. Sementara itu sebelumnya kenaikan juga mendorong Pound menuju ke puncak paling tinggi sejak bulan Desember 2019 lalu mendekati pembukaan pasar Eropa.
Memang kenaikan pasangan GBPUSD bisa dikaitkan dengan momentum Dolar AS yang kembali dihantam nada penjualan. Sayangnya kenaikan GBPUSD beberapa waktu ini akan dihalangi oleh beberapa hal. Salah satunya adalah acara Summer Bank Holiday yang akan bergabung dengan kekhawatiran Brexit dan kekhawatiran kenaikan pajak. Semua itu akan membatasi dominasi Pound melawan Dolar AS selanjutnya.
Dilansir dari UK Times, PM Boris menyampaikan peringatan kepada Uni Eropa bahwa tidak akan ada kesepakatan pasca Brexit antara kedua belah pihak. Sayangnya hal itu tidak memberikan dampak apapun pada pembelian Poundsterling Inggris. Pasalnya indeks Dolar AS melemah menuju ke titik paling rendah dua tahun terakhir untuk kesekian kalinya. Oleh sebab itu, GBPUSD bullish dengan baik mengabaikan semua beban masalah dalam negeri.
Berita mengenai dorongan Kantor Keuangan Inggris untuk menaikkan pajak pada anggaran November juga tidak direspon oleh para investor GBPUSD. Bantuan bagi Pound untuk mendaki mungkin juga datang dari apa yang disampaikan oleh Gubernur BoE Bailey pada pekan lalu. Adanya libur bank Inggris juga menambah momentum bullish.
GBPUSD bullish sepenuhnya juga dibantu oleh nada risk on yang terlihat di pasar global. Beberapa saham mencatatkan kinerja yang sangat baik beberapa waktu terakhir. Kontrak berjangka S&P 500 juga melompat ke titik tertingginya paling baru.
Pergerakan GBPUSD hari ini mungkin akan dihibur oleh pidato dari Gubernur Fed Richard Clarida. Selain itu indeks bisnis manufaktur Fed Dallas juga menjadi fokus perhatian para investor. Dinamika Dolar AS akan sangat diperhatikan karena akan menentukan arah GBPUSD selanjutnya.