Mendekati pembukaan pasar Eropa Selasa (19/1), pasangan GBPUSD naik lebih tinggi sampai menuju ke nilai tukar di sekitar 1,3600. Saat ini pemerintah Inggris tampak berusaha meyakinkan Uni Eropa mengenai kerugian atas perikanan. Selain itu berita mengenai vaksinasi di kawasan Inggris juga membantu kenaikan bagi mata uang Poundsterling Inggris.
Di lain sisi, Dolar AS juga mengalami pelemahan yang besar di tengah aksi risk on pasar keuangan global beberapa hari terakhir. Salah satu penyebab risk on adalah semakin menguatnya peluang dana stimulus ekonomi AS. pasalnya pejabat utama yang baru yaitu Janet Yellen akan memberikan tekanan kepada Kongres AS agar mau melangkah pada masalah dan stimulus. Namun pasar sendiri masih berhati-hati dengan apa yang akan disampaikan oleh Yellen hari ini.
Dari bagian Inggris, PM Boris memberikan janji bantuan senilai 23 juta Pound bagi pengekspor ikan yang mendapatkan imbas kesepakatan Brexit. Ini membawa pasangan GBPUSD naik meski masih ada beberapa tekanan yang cukup berat.
Salah satu tekananya adalah berita dari Bloomberg yang menyatakan penolakan atas kargo naik sampai 168% pada kuartal ketiga 2020. Ini merupakan puncak tertinggi sepanjang 2020 kemarin menjelang penutupan tahun. Penyebabnya adalah keputusan Perancis untuk menutup perbatasan dengan para pengangkut asal Inggris selama 2 hari untuk menghindari penyebaran varian baru virus Corona.
Tidak hanya pada masalah kargo, bidang pelayanan juga memberikan kritikan atas kesepakatan Brexit. Walikota London mengatakan perjanjian itu adalah hard Brexit untuk sektor yang menguntungkan bagi Inggris yang sebagian besar di Ibukota negara. Dengan ini banyak tekanan agar pemerintah mengubah kesepakatan dan bisa mengancam arah Pound berikutnya. Untuk jangka pendek, tantangan GBPUSD naik akan fokus ke pidato Yellen dan beberapa data ekonomi.