Mata uang Poundsterling hari ini gagal untuk meneruskan aksi bullish yang tercatatkan pada pergerakan hari Kamis kemarin. Kenaikan sebelumnya terjadi setelah mata uang Dolar AS melemah secara luas di pasar keuangan global. Sementara itu hari Jumat (15/1) pasangan GBPUSD tampak mengalami penolakan dari nilai tukar 1,3700 dan masih stabil tanpa kejelasan arah.
Pelemahan mata uang Dolar AS semalam terjadi berkaitan dengan pidato terbaru yang disampaikan oleh Ketua The Fed Powell. Dia memberikan beberapa komentar mengenai suku bunga dan mengatakan akan ada kenaikan tidak lama lagi. Pasca pidato itu, Dolar AS melemah dan membuat beberapa lawan utamanya mendominasi.
Bahkan mata uang Dolar AS juga telah mengabaikan optimisme dari pemerintahan AS. Pasalnya Joe Biden memberikan komentar sebuah langkah penyelamatan di kondisi pandemi ini. Imbal hasil obligasi Treasury AS yang masih merah tampak membuat Dolar AS gagal mencatatkan kenaikan yang baik.
Dari sisi lain, Poundsterling hari ini mendapatkan bantuan dari optimisme kondisi pandemi virus Corona di Inggris. Dilaporkan bahwa setelah pemerintah memberlakukan pembatasan ekstra ketat, hasil yang positif baru mulai terlihat. Penurunan kasus di beberapa wilayah akan menjaga Poundsterling tetap dalam nada pembelian.
Sementara itu Jubir PM Boris mengatakan bahwa sedang ada pertimbangan pembatasan. Tujuannya untuk bisa mencegah masuknya varian baru virus Corona yang berasal dari Brasil. Pendukung lain bagi Poundsterling hari ini juga datang ketika BoE menghilangkan peluang kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. BoE Bailey mengatakan suku bunga tetap rendah sampai 2024 mendatang.
Untuk arah GBPUSD selanjutnya, pasar akan menunggu beberapa rilis data ekonomi utama. AS akan merilis data penjualan ritel bersama sentimen konsumen Michigan. Kemudian Inggris akan merilis data PDB bulanan dan produksi industri.