Hari Senin (20/5) mata uang Euro terus melemah menuju ke kawasan paling rendah dalam 2 minggu terakhir terhadap Dolar AS di sekitar level harga 1,1153. Pasangan ini terus mengalami pelemahan saat masa dagang Asia terus berlangsung dan bisa saja merosot sampai menuju ke level harga kunci di 1,10. Level ini bisa saja dicapai oleh pasangan EURUSD jika rilis data mengenai IMP awal untuk kawasan Eropa jauh dari harapan. IMP Eropa akan dirilis pada hari Kamis pekan ini dan jika dilaporkan jau dari harapan akan semakin meningkatkan kekhawatiran mengenai perumbuhan ekonomi di kawasan Eropa.
Kabar beberapa hari kemarin Trump tengah mempertimbangkan kembali untuk melakukan penundaan mengenai biaya atas impor mobil sampai dengan enam bulan. Mata uang Euro dengan kabar positif ini tetap tidak mampu menguat dan terus merosot dalam rentang waktu lima hari terakhir. Potensi batalnya kenaikan tarif yang tidak mampu direspon positif oleh Euro akan semakin meningkatkan kekhawatiran pasar mengenai perekonomi Eropa di masa depan.
Kekhawatiran suramnya masa depan ekonomi kawasan Eropa semakin dikonfirmasi dengan resiko perununan pasangan EURUSD menuju ke level harga 1,10 jika data mengenai IMP jauh dari harapan. IMP sektor manufaktur markti oleh Jerman selama bulan Mei diprediksi akan mengalami kenaikan tipis menuju ke 45,0 dari data sebelumnya di 44,4. Untuk baru-baru ini mata uang Euro akan tetap pada mode defensif mengingat laporan bulanan dari kementrian keuangan Jerman yang mengatakan resiko dari luar untuk ekonomi Eropa masih cukup tinggi. Terlebih lagi harapan pada manufaktur masih tetap pada kondisi yang lemah.
Pada hari Minggu kemarin, pembuat kebijakan bank sentral Eropa yaitu Klass Knot mengatakan bahwa saat ini angka inglasi tidak sesuai harapan bank sentral. Jalan satu-satnya yang bisa dilakukan adalah menjaga angka tersebut tetap tinggi dengan tujuan agar ekonomi memiliki kinerja disaa tingkat kapasitas cukup tinggi.