Tidak adanya katalis penggerak saat sesi Asia telah membuat pasangan USDJPY konsolidasi di sekitar level harga 111,14. Pasangan hanya mampu bergerak turun dengan jumlah yang sangat tipis yaitu 0,06 persen setelah pembukaan sesi Asia di hari Rabu ini (25/3). Sementara itu sentimen risiko tampaknya telah kembali yang terbukti dengan kenaikan di sekitar saham Asia dan Wall Street saat menutup hari Selasa kemarin.
Saham Asia seperti ASX 200 mencatatkan kenaikan cukup besar yaitu 4,1 persen disusul oleh Nikkei Jepang yang naik 5,1 persen. Sementara itu untuk saham Amerika Serikat juga naik seperti DJIA yang bertambah sampai 11,37 persen disusul oleh S&P 500 yang naik 9,83 persen tadi malam. Nasdaq Composite juga naik sampai 8,12 persen. Namun secara luas saham AS masih mencatat penurunan untuk perdagangan dalam tahunan di tahun 2020 ini.
Beberapa berita yang optimis mungkin menjadi penyebab kenaikan pasar saham. Apple Inc dilaporkan akan kembali membuka gerai penjualan mereka pada awal bulan April mendatang. Kondisi itu menghidupkan harapan kembalinya aktivitas ekonomi global. Namun sayangnya USDJPY konsolidasi saja dan tidak memberikan respon apapun atas berita positif tersebut.
Dari Dolar AS, semalam data mengenai IMP tampaknya cukup mengecewakan para pedagang. Namun ekspektasi terhadap stimulus yang diajukan pemerintah AS akan turut menjadi katalis penggerak. Walaupun sebelumnya RUU stimulus tersebut sempat gagal dari Senat AS. Tapi pemerintah akan terus berjuang untuk meloloskan RUU tersebut.
Kondisi USDJPY konsolidasi ini selanjutnya akan tetap ditentukan oleh pergerakan sentimen risiko. Terutama para pedagang akan memperhatikan langkah-langkah para pembuat kebijakan global untuk menekan dampak negatif dari virus Corona pada bidang ekonomi. Berita terbaru mengenai persebaran virus Corona juga akan tetap menjadi topik utama.