Di sesi Asia hari Kamis (14/1) pasangan mata uang USDCAD bearish menjadi lebih rendah meski tidak terlalu besar. Pasangan bertahan di sekitar nilai tukar 1,2700 setelah terjadinya pemantulan kenaikan tapi gagal. Sementara itu pada hari Rabu kemarin menjelang penutupan pasar, pasangan mengalami penurunan yang sangat dalam sekali.
Untuk penurunan beberapa jam terakhir diprediksi disebabkan oleh aksi pelemahan terbaru dari Dolar AS. Mata uang ini tampak melemah melawan sebagian besar mata uang utama global lainnya. Indeks Dolar AS mengambil sinyal negatif dari imbal hasil obligasi Treasury AS beberapa waktu terakhir yang memerah.
Yield Treasury AS dalam tenor 10 tahun itu juga meneruskan aksi negatif yang sudah dibangun sejak hari Rabu kemarin. Imbal hasil terjun dari puncak paling tinggi dalam 10 bulan terakhir di 1,18% menuju ke level 1,08%. Inilah penyebab utama semalam Dolar AS melemah tajam dan membawa USDCAD bearish cukup besar.
Untuk sentimen risiko pasar saat ini masih diselimuti oleh harapan dana stimulus ekonomi AS yang lebih besar lagi. Diprediksi Presiden terpilih yaitu Joe Biden akan menyampaikan pengumuman terkait dana bantuan itu pada hari Kamis ini. Sehingga pasar akan sangat memperhatikan pengumuman tersebut untuk penggerak pasar berikutnya.
Bersama dengan pelemahan Dolar AS, komoditas yang berdenominasi Dolar AS yaitu minyak mentah juga berhasil naik dan bertahan di bawah 54,00. Posisi bullish yang bertahan itu juga turut membantu USDCAD bearish menjadi lebih dalam lagi.
Pergerakan selanjutnya pasar akan menunggu bagaimana rilis data klaim tunjangan bagi pengangguran AS dalam sepekan. Pidato dari Fed Powell juga akan diperhatikan. Pembaruan arah risiko mungkin juga bisa menggerakkan pasangan untuk beberapa waktu ke depan.