Permintaan beli yang terjadi di sekitar mata uang Poundsterling Inggris melonjak dengan cepat dalam perdagangan sesi Eropa hari Senin (21/10). Atas kenaikan Pound ini maka telah mengirim pasangan mata uang GBPUSD menuju ke titik paling tinggi dalam hitungan bulan. Saat ini pasangan sedang berada di kawasan level harga 1,30 setelah adanya kabar pembaruan Brexit.
Perdagangan di sekitar pasangan mata uang GBPUSD pada saat awal sesi Asia hari Senin ini tampak berada di titik yang rendah. Posisi ini merupakan respon pesimis yang diterima pasangan atas kabar mengenai Brexit pada akhir pekan kemarin. Pada hari Sabtu dilakukan pemungutan suara untuk kesepakatan Brexit dan pada akhirnya PM Boris gagal mendapatkan persetujuan parlemen untuk kesepakatan Brexit versinya.
Namun beberapa waktu terakhir dilaporkan ada kabar terbaru mengenai Brexit yang membuat permintaan Poundsterling Inggris melonjak tinggi. Anggota parlemen dari DUP yaitu Jim Shannon menyampaikan bahwa mereka tidak bisa memberikan dukungan pada perubahan serikat pabean. Kabar baik ini mendorong pasangan GBPUSD dari titik terendahnya di level 1,2875 menuju ke puncak terbaru.
Sebelumnya memang Partai Oposisi Buruh telah membentuk sebuah aliansi dengan partai DUP untuk masalah tersebut. Atas komentar yang disampaikan oleh Shannon tersebut telah memberikan kabar posisi bagi pemerintah Inggris. Selain itu juga akan membantu para pelaku pasar dan investor untuk menaruh optimisme ke pasangan GBPUSD.
Perdagangan di sekitar Poundsterling Inggris selanjutnya akan tetap mengawasi bagaimana kemampuan sentimen beli di sekitar GBPUSD. Apakah bullish mampu bertahan dan berada di atas level harga 1,30 atau justru sebaliknya. Untuk saat ini risiko utama pasar terletak pada keputusan dari pimpinan Dewan Rakyat yaitu John Bercow untuk masalah pemungutan suara pada kesepakatan Brexit.