Poundsterling Inggris menguat kembali di hari Rabu (30/12) melawan Dolar AS menjelang pembukaan pasar Eropa. Penguatan telah berhasil membawa GBPUSD untuk terbang sekitar 0,42% menuju ke nilai tukar 1,3552. Kenaikan GBPUSD terjadi ketika Dolar AS sedang dalam pelemahan yang cukup signifikan sejak sesi Asia tadi pagi.
Ada beberapa masalah yang pada akhirnya membawa GBPUSD naik. Salah satu yang paling utama dan kuat adalah meningkatkan harapan kesepakatan Brexit Uni Eropa dan Inggris. Banyak yang berharap kesepakatan itu akan lancar melewati parlemen Inggris tanpa ada masalah.
Dilansir dari Reuters, PM Boris Johnson sempat mengatakan bahwa kebebasan perdagangan negara memang mendapatkan perhatian. Tapi pada bagian jasa tidak mendapatkan hasil positif apapun dari kesepakatan tersebut. Para pembuat kebijakan di Inggris siap mengambil voting pada kesepakatan akhir yang telah disepakati dengan Uni Eropa. Sementara itu pihak oposisi telah memberikan dukungan dan menjadi bahan bakar tambahan untuk membawa Poundsterling Inggris menguat.
Dilain sisi, Poundsterling hari menerima beban yang sangat berat ketika PM Boris memberlakukan pembatasan aktivitas tingkat 4 untuk beberapa kawasan. Langkah itu diambil setelah terjadi penambahan kasus yang besar bersama dengan penemuan varian baru virus Corona.
Katalis lain yang membantu GBPUSD saat ini naik juga datang dari AS ketika harapan dana stimulus meningkat. Walaupun untuk pengesahan cek $2.000 harus melewati voting yang berat. Dinamika ini telah mengirimkan indeks Dolar AS ke level yang lebih rendah sejak April 2018 lalu.
Beberapa aset berisiko tampak mengkonfirmasi Poundsterling Inggris menguat saat ini. Saham berjangka AS bergerak mengesankan bersama beberapa mata uang berisiko global seperti Euro dan AUD. Untuk pergerakan selanjutnya akan mengawasi kesepakatan akhir Brexit dan voting RUU dana bantuan dari AS.