Hari ini terpantau mata uang Poundsterling menguat kembali melawan beberapa mata uang uang. Pada pasangan mata uang Poundsterling dengan Dollar AS sedang menguat menuju ke level harga 1,2730. Sebelumnya GBPUSD berhasil menolak adanya pemulihan yang berangkat dari level harga paling rendah di pekan ini pada 1,2600. Tapi jika diamati secara lebih teliti, kenaikan yang terjadi pada Poundsterling ini sangat terbatas.
Hal tersebut terjadi karena pada bulan Januari merupakan bulan dengan momen-momen yang banyak mengenai isu Brexit yang belum berakhir sehingga mengancam kekuatan Poundsterling menguat sehingga anjlok kembali. Pada hari ini juga ada rilis laporan data mengenai IMP Markit dari Inggris yang diprediks turun dari 53,1 menuju ke 52,5.
Walaupun saat ini indikator perekonomian Inggris tingkat menengah tengah dihantam serangan-serangan dari berita mengenai Brexit yang sangat mengganggu momen Poundsterling menguat. Bulan Januari ini akan tampak momen Perdana Menteri May yang akan menyampaikan mengenai perjanjian Brexit. Perjanjian ini sangat tidak disukai oleh Parlemen yang menyebabkan beberapa pekan ini juga tertunda. Dampak negatif lainnya munculnya Mosi Tidak Percaya dari parlemen kepada PM May.
Sebelumnya May memang sudah merencanakan strategi dengan menunda dan menahan RUU mengenai Brexit, bahkan sampai sudah terlambat waktunya untuk melakukan pembentukan jala alternatif jika memang RUU Brexit tersebut gagal. Semua strategi dari May tersebut seolah-olah tidak memiliki kekuatan apa-apa saat ini. Para anggota utama dari Parlemen Inggris juga berusaha mengamankan penundaan masalah Brexit ini jika menyatakan tidak sepakat dengan May.
Tentunya langkah dari Parlemen yang menolak Brexit akan sangat memancing kemarahan dari yang setuju Brexit terutama di dalam partai Tory May yang sangat mendukung Inggris lepas dari Uni Eropa tanpa ada kesepakatan mengenai perdagangan lebih lanjut. Dari sini Poundstreling menguat tampaknya memang tidak akan bertahan lama sampai ada pembahasan mengenai Brexit kembali.