Setelah rilis risalah pertemuan bank sentral Australia tanggal 7 Agustus kemarin, terlihat Dolar Australia tidak bergerak banyak terhadap USD. Pasangan ini tetap berada di sekitar level harga 0,6765 saat sesi dagang kawasan Asia berlangsung di hari Selasa pagi (20/8).
Dikonfirmasi bahwa bank sentral Australia tidak akan melakukan perubahan pada kebijakan moneternya saat pertemuan bulan Agustus kemarin. Namun para pembuat kebijakan bank sentral memberikan sinyal campuran mengenai arah kebijakan. Hal ini membuat para pelaku pasar dan investor fokus ke rincian pada risalah tersebut.
Saat pertemuan kebijakan RBA tersebut, mereka memberikan apresiasi atas kondisi Dolar Australia yang mengalami pelemahan. Karena kondisi ini akan mendukung ekspor yang merupakan pusat perekonomiannya. Dalam suasana tersebut, RBA juga memberikan pendapat mengenai pertimbangan untuk pelonggaran kebijakan lanjutan jika memang dibutuhkan. Bahkan RBA juga mengatakan cukup masuk akal jika mengharapkan kondisi suku bunga yang rendah dengan rentang waktu yang lama.
Walaupun sentimen risiko telah pulih, namun tidak memberikan dorongan besar saat sesi dagang kawasan Asia berlangsung. Pada imbal hasil obligasi Treasury pemerintah AS dalam 10 tahunan terlihat mengalami kenaikan menuju ke 1,59 persen saat sesi Asia ini.
Reaksi pasangan Dolar Australia terhadap USD hanya tipis walaupun adanya optimisme ketegangan dari kawasan Timur Tengah. Sementara itu Presiden Trump juga terlihat mengarah ke masalah Kashmir dan Inggris dan melupakan masalah China dalam postingan Twitter terbarunya.
Minimnya jadwal rilis data ekonomi akan membuat para pelaku pasar dan investor akan lebih fokus ke komentar para pejabat Fed, risalah rapat FOMC dan juga acara Simposium Jackson Hole. Dari peristiwa ini akan membuka peluang perdagangan dalam jangka pendek.