Harga emas baru-baru ini tampaknya terus berusaha untuk mencetak pergerakan yang positif di awal pekan perdagangan hari Senin (15/6) sesi Asia. Emas bullish mendapatkan daya tarik positif setelah pasar berjangka AS mengalami penurunan dalam beberapa jam terakhir. Saat ini logam mulia bergerak naik 0,14% menuju ke level harga 1.732 saat sesi awal Asia. Sebelumnya pergerakan harga sempat mencoba menguji teknikal MA 5 dalam harian di 1.728.
Tapi pada akhirnya pengujian gagal dan membawa emas bullish menuju ke level harga yang lebih tinggi. Sementara itu saat ini kontrak berjangka S&P 500 mencatatkan penurunan sampai 1,3% sehingga menguntungkan bagi logam mulia. Dilain sisi, saham Asia seperti Nikkei Jepang dan Kospi Korsel juga mengalami penurunan. Nada risk off baru-baru ini terjadi karena banyak investor yang merasa khawatir dengan gelombang kedua pandemi virus Corona.
Dilansir dari Bloomberg, Tokyo telah melaporkan bahwa terjadi lonjakan kasus pada akhir pekan kemarin. Pasar yang ada di Beijing juga ditutup lagi karena virus Corona kembali menyerang beberapa orang di daratan China. Selain itu negara bagian AS juga terus melaporkan ada lonjakan kasus virus Corona setelah diberlakukan pembukaan wilayah kemarin.
Emas bullish lebih tinggi jika memang pada pekan depan terjadi lonjakan kasus yang sangat signifikan di seluruh dunia. Jika memang virus Corona gelombang kedua menyerang, maka harapan investor untuk adanya pertumbuhan ekonomi V akan sirna dan kembali mencari tempat aman yaitu ke safe haven.
Pergerakan emas dan safe haven lain akan kembali aktif jika ada pergerakan pada saham global. Pada pekan lalu emas telah mencatatkan kenaikan sampai 2,86% karena saham AS yang mengalami penurunan cukup besar.