Yen Jepang mulai bergerak disekitaran level terendah mayor di tahun 2019 pada awal minggu ini karena munculnya lebih banyak tanda – tanda stabilisasi dalam ekonomi Cina dan awal yang optimis untuk musim pendapatan Amerika Serikat yang mendorong investor untuk meninggalkan mata uang safe haven untuk mencari pengembalian yang lebih tinggi di aset investasi lain (meningkatnya selera resiko).
Dolar Amerika terhadap Yen kembali menguat hingga mendongkrak harga pair USDJPY ke 112,02, atau mendekati level tertinggi minggu lalu di 112,10, yang juga mendekati level tertinggi tahun ini di kisaran harga 112,135.
Aset safe haven lainnya, franc Swiss, juga melemah terhadap Euro, yang menguat menjadi 1,1329 pada pair EURCHF, memulihkan kerugian yang dibuat akhir bulan lalu untuk mencapai level tertinggi selama tiga minggu di franc.
Data Cina yang diterbitkan pada hari Jumat lalu menunjukkan nilai ekspor yang rebound tajam dan pinjaman bank baru meningkat jauh lebih dari yang diharapkan pada bulan Maret.
Meskipun impor Cina tetap lemah, data keseluruhan menguatkan harapan bahwa ekonomi Cina akan keluar dari titik terendah setelah Beijing menghentikan upaya de-leveraging-nya dan meningkatkan dukungan untuk ekonomi dalam beberapa bulan terakhir.
Saham AS juga menguat pada akhir pekan lalu karena pendapatan yang kuat dari JPMorgan dan kenaikan sebesar 11,5 persen di saham Walt Disney Co di tengah berita bahwa mereka akan memulai layanan streaming-nya.
Indeks S&P 500 telah mencapai level tertinggi dalam enam bulan, terlihat setelah menguji rekor tertinggi yang ditandai pada bulan September tahun lalu.
Mood yang lebih positif membantu mengimbangi kekhawatiran tentang pembicaraan perdagangan mendatang antara Amerika Serikat dan Jepang, di mana Washington diperkirakan akan memasukkan ketentuan mata uang dalam perjanjian perdagangan bilateral terbaru.