Saat sesi Asia berlangsung di hari Jumat ini (19/6), AUDUSD bullish menuju ke nilai tukar 0,6860. Kenaikan itu secara otomatis membuat pasangan memperpanjang pemulihan dari terendah dalam sesi di 0,6840. Faktor utama yang menyebabkan Dolar Australia mengalami kenaikan adalah rilis data penjualan eceran Aussie yang lebih tinggi pada bulan Mei kemarin.
Tingkat pengeluaran konsumen yang diwakilkan oleh penjualan eceran naik sampai 16,3% pada bulan Mei. Data itu lebih baik dari laporan bulan April yang mengalami penurunan sangat tajam sampai -17,7%. Diduga lonjakan data penjualan eceran itu disebabkan oleh aksi balas dendam konsumen setelah kebijakan lockdown dicabut pemerintah Aussie. Sementara itu untuk penjualan eceran final akan disampaikan pada pekan depan.
AUDUSD bullish mampu menghapuskan penurunan-penurunan yang terjadi sebelumnya. Tapi pasangan akan mengalami kesulitan untuk mencatatkan kenaikan jika ekuitas global mencatatkan kinerja yang negatif. Sementara itu untuk indeks S&P 50 mengalami kenaikan ringan 0,20% saat sesi Asia. Selain itu indeks saham Asia juga mencetak beberapa kenaikan.
Ahli analisa dari JP Morgan mengatakan bahwa mata uang Dolar Australia akan menghadapi tarik ulur sentimen risiko. Saat ini pasar sedang dipermainkan oleh serangan kedua virus Corona dan langkah stimulus tambahan.
Selama tiga bulan terakhir, AUDUSD bullish sampai 1.500 pips. Bahkan RBA mengatakan cukup prihatin dengan kenaikan yang signifikan pada mata uang Dolar Australia. Sehingga para investor bisa jadi akan menahan diri untuk tidak melakukan pembelian pada mata uang Dolar Australia.
Pergerakan AUDUSD selanjutnya akan sangat ditentukan dari arah sentimen risiko global. Mengingat beberapa masalah terus menjadi katalis penggerak risiko. Masalah itu seperti serangan kedua pandemi, konflik geopolitik dan juga langkah stimulus bank sentral global.